Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nikmati Homestay Kampung Flory Yogyakarta Dikelola Penduduk Lokal

image-gnews
Spot di Desa Wisata Kampung Flory Di Kabupaten Sleman Yogyakarta. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Spot di Desa Wisata Kampung Flory Di Kabupaten Sleman Yogyakarta. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogykarta - Desa Wisata Kampung Flory atau dikenal juga dengan Kampung Flory di Kabupaten Sleman Yogyakarta belakangan kian ramai disambangi, khususnya saat akhir pekan. Pantauan Tempo, lokasi parkir desa wisata seluas 3.000 hektare di pinggir Kali Bedog itu hampir selalu penuh khususnya saat Jumat, Sabtu, dan puncaknya Minggu.

Baca: Kampung Flory, Alternatif Wisata di Yogya yang Bikin Jatuh Hati

Kendaraan pribadi maupun bus-bus pengangkut wisatawan dari berbagai daerah berdatangan sejak pagi hingga menjelang sore. Baik keluarga, pelajar, reuni, outbond, atau sekedar plesir menikmati alam desa yang asri. Ramainya Kampung Flory membuat penduduk yang berada di sekitar desa wisata itu mengoperasikan homestay jika ada wisatawan yang hendak menginap.

“Di akhir pekan, terutama saat libur panjang, homestay di sini seringkali penuh. Harus pesan lebih dulu dari jauh hari sebelumnya,” ujar Syamsudin, pengelola homestay Ayem-Ayem di Kampung Flory Sleman kepada Tempo, Minggu 17 Maret 2019. Syamsuddin yang memiliki setidaknya tiga homestay persis di pinggir Kampung Flory menuturkan harga homestaynya cukup bervariasi.

Homestay yang dikelola penduduk Desa Wisata Kampung Flory Sleman Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Satu homestay standar bisa untuk lima sampai enam orang. Homestay itu berupa rumah dengan dua kamar tidur, tempat tidur busa, penyejuk udara, dapur komplit dengan peralatan masak, ruang keluarga, serta kamar mandi plus teras. Harganya berkisar mulai Rp 500 ribu per hari per malam. Adapun homestay ukuran lebih besar yang bisa memuat 10 sampai 15 orang harganya berkisar Rp 1 juta per malam.

Baca juga:
Kampung Flory Bukan Cuma Keindahan Alam, Intip Nilai Plus Lainnya

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu rombongan yang pernah menginap di homestay Kampung Flory Yogyakarta dan menarik perhatian adalah saat Tim Nasional atau Timnas Sepak Bola U-16 datang. Mereka datang dan menginap di homestay milik Syamsuddin beberapa waktu lalu.

Ketua Desa Wisata Flory Sleman, Mujiyono mengatakan terdapat belasan homestay yang dikelola penduduk sekitar objek wisata itu. “Desa wisata ini tujuannya memberdayakan potensi masyarakat sekitar. Jadi tidak hanya mengandalkan kunjungan, tapi juga durasi tinggal wisatawan sehingga putaran ekonomi terasa,” ujarnya.

Homestay yang dikelola penduduk Desa Wisata Kampung Flory Sleman Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Desa wisata yang resmi beroperasi sejak 2016 itu, kerap menjadi langganan outbond dan plesiran keluarga karena memiliki fasilitas cukup lengkap. Ada sarana outbond, wahana bermain, kolam terapi ikan, gazebo, kedai kopi, track sepeda, sentra kuliner, sampai main air di Kali Bedog yang jernih dan dangkal. Saban pekan, desa wisata ini diperkirakan dikunjungi lebih dari 700 wisatawan.

Artikel terkait:
Mengintip Kuliner Juragan dan Priyayi di Kampung Flory Yogya

Total ada tiga restoran bernuansa alam di Kampung Flory yang menyuguhkan berbagai menu ala ndeso yang ramai dikunjungi wisatawan. Tiga tempat makan, yakni Restoran Kopi Keceh, Iwak Kalen, dan Bali nDeso, menawarkan harga terangkau. Siappaun bisa masuk ke kawasan Kampung Flory tanpa dipungut biaya alias gratis.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

5 jam lalu

Perayaan adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman pada 1-3 Mei 2024. Dok. istimewa
Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.


Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

7 jam lalu

Benda berpendar cahaya kehijauan terekam melintasi langit Yogyakarta. Dok. Istimewa
Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang


Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Acara halal bihalal syawalan Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek dilaksanakan di Diklat Kejaksaan Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu, 4 Mei 2024. Foto: Istimewa
Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.


Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

1 hari lalu

Wisatawan mengunjungi Grand Palace, salah satu tempat wisata utama karena Thailand mengharapkan kedatangan wisatawan Tiongkok setelah Tiongkok membuka kembali perbatasannya di tengah pandemi virus corona (COVID-19), di Bangkok, Thailand, 7 Januari 2023. REUTERS/Athit Perawongmetha
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.


TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

1 hari lalu

Pengelolaan sampah organik di Dusun Petung Bantul Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.


17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, kini tak lagi menyandang status sebagai bandara internasional. Foto diambil beberapa waktu lalu. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.


Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

2 hari lalu

Pengunjung memadati event Halal Fair di Jogja Expo Center (JEC) yang digelar 3-5 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.


Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

2 hari lalu

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam. Foto: Tripadvisor
Wisata Karang Boma Cliff: Harga Tiket, Lokasi, dan Cara Menuju Kesana

Weekend ini bisa agendakan untuk melancong ke Wisata Karang Boma Cliff. Tempat ini cocok bagi para sunset seekers atau pencari matahari terbenam.


4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

Pemandangan zona hijau di Kabul, Afganistan 13 Maret 2019. [REUTERS/Omar Sobhani/File Foto]
4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.


Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Herat, salah satu kota di Afganistan yang jadi tujuan wisata (Pixabay)
Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.